Rabu, 27 Juli 2011

My Old Writing

13 December 2005

Terpaku aku di depan tubuh kaku
Membisu
Menatap

15 January 2006

Keheningan memasuki hati yang dalam
Ditengah ketidakpastian
Jiwa luluh
Menghadap ketakutan
Ketakutan yg dapat dari pengambilan keputusan
Ya Rabbi, Ya ALLAH
Kuatkan aku disaat jiwa galau

Andai bisa terulang kisah
kan abadi masa kita
Apa yang ada pada waktu itu
adalah yang ada sekarang

Kepergiannya
Menyebar duka direlung hati keluarga
Ratap sedih dan tangis
Memasuki setiap relung hati mereka
Selamat jalan
saudara,
kerabat,
dan keluarga

Kebersamaan membuahkan
Rasa sepi disaat tidak ada

Senyatanya apa yang ada tak nyata,
tak ada,
tak berupa,
walau kau cari mutiara itu
didasar lautan hatinya

Semalam ia nyata
Disampingku
Berbaring pulas
Dibuai mimi, sekarang
tinggal akulah
sendiri
menatap
nyata
dalam
khayal
duka………..

Ada saat
hening
terasa sepi
memasuki jiwa
yang haus
damba
tetap bertahan
adanya disisiku
selamanya
kuberharap nyata
tapi rupanya
ada yang tak nyata dalam hening

January 21, 2006

Love
is like the sun
that continuously gives
warmth, joy and beauty
to creation
without
any return

FALLING IN LOVE
is the sweetest of all falls
A fall which, rather than leading to fracture,
Lead one into becoming not just whole
But a fulfilled whole
A fall, rather than leading to a cold winter,
Leads to a thousand bright
And colorful summer





Kutatap jendela kaca kamar
Terlihat deras air hujan
Kubiarkan airku mengalir
Bersama derasnya hujan
Penat,suka-suka dan duka-duka
Kubiarkan mengalir
Hujan diakhir tahun
Bawalah kehampaanku
Bawalah kedukaanku
Bawalah nafsu-nafsuku
Bawalah egoisku
Bawalah ketakutanku
Bawalah beban hidupku

31 Dec 95 at 19.00

Masa satu tahun segera berlalu
Dihantar hujan deras
Seakan mau mengalirkan
Peristiwa-peristiwa hidup manusiaku
Hujan diakhir tahun, bantulah aku
Membersihkan niat dan kemauanku
Untuk tetap bertahan

Lepas satu bebanku,lepas
Dipenghujung tahun
Lepas terhempas dan aku bebas
Menyebrang di luas lautan
Riangku, riang bersama rintik hujan

Selamat padamu damba dan harapku
Kau telah bersua kata mengikat muka
Selamat padamu damba dan harapku
Kau telah dapatkan masa prasetia

Damba dan harapku sepantasnyalah kau berikan
Buah-buah ungkapan hati kita bersama
Pada dia yang telah menjadi harapanmu

Kulepas dikau kekasih malam
Untuk berlabuh ke pantai seberang
Bawalah ungkapan buah-buah hati kita
Pada dia tempat bersandar.

24 August 1995
Hamparan bunga cintaku
Bersemi menyeruak wangi
Kelubuk-lubuk hati
Menyapa nurani sepi nan sendiri
Bunga-bunga cintaku bertumbuh
mewarnai hatiku
dengan suka gempita


13 January 1997
Terbuai aku dalam lamunan khayal
bersua muka menatap suka
terpaut aku dalam dambaan
bertukar kata membangun sapa

kunanti saat bersama
menjalin suka dan duka
berjalan bersama bertegur sapa
kuingin menatap masa
milik kita bersama

waktu berlalu masa berganti
ku tersandar dalam lamunan khayal

masa-masa berlalu masa
jiowa tertaut sukaduka berlalu dahaga
tertuang dalam lembaran katakuterdiam dalam hening tanpa sepatah kata
terbuai dalam suka asmara
yang mungkin tak pernah bersua
cerita lama berlalu sudah
sepenggal kata-kata baru menyatu dalam cerita baru

Kucari dikau dalam angan dan suka
Untuk mampu bersua muka
Berucap kasih mesra
Kucari dikau dalam nyata dan ada
Untuk menerima percaya akan bahagia
Inginku bermakna setia
Berjalan bersama membina masa
Menjadi apa adanya

Jiwaku luluh dalam angan
Menjalar, menyusup, menyingkap impian agar menjadi nyata
Terperosok aku dalam jiwa yang suka
Merancap nikmat (*bahagia) sengsara
Biarlah yang ada membawaku bahagia

Des. 16 1985
Waiting somebody

In the lonely night
Sometimes I remember you
I dreamt about you darling
Darling ………
I saw how beautiful your hair
I saw how red your lip and your cheek
I saw how black your eyes
And all you have I really love
Darling …….
I’m so loving you
Maybe you don’t know
How my heart was broken when you make me alone
When you came back to me again

Come back to me

Candy
I dreamt of you last night
You whispered me your songs
Your voice was so soft in my ear
I’d love to hear once again
Candy
Why do you let me alone
I knew I was wrong you were right
So forgive me. I really forgot
My roses, candy. Please come back
Hurry come to me. My heard is lonely


January 3 1986

Di kala ku sendiri
Kadang kala kucari seberkas sinar hati
Sinar hati yang semakin redup dan mati
Sangat kudamba tuk terus menyinari
Di kala kegelapan merajai hati
Di saat itu juga aku merasa sedih sekali
Kumerangkak-rangkakkian kemari
Hanya untuk mencari seberkas sinar hati
Dikala hatiku sepi
Kumenangis meratapi kehidupan yang pernah terjadi
Mungkin sudah suratan diriku menjalani
Kenapa mesti kuratapi

April 7, 1986

Kawan
Mamang politik itu kejam
Sampai sekarang ini
Aku tak tahu apa dan siapa pahlawan itu
Sebab kutahu, kebalikanlah yang ada saat ini
Kenapa mereka membohongi kami dengan cara itu
Kita tak akan tahu kawan
Yang kutahu kau hanya tertipu dengan politik mereka
Apakah materi yang membuat mereka begitu
Mungkin juga kawan
Mudah-mudahan kita tak seperti mereka, kawan
Memang sulit menjadi manusia
Kadang kala tergoda pada
Materi
Pangkat
Rasa hormat
Dan semua yang membuat mereka kurang dihadapan manusia yang lain
Kawan mari kita belajar mengenal diri kita
apakah kita seperti mereka


22 August 2005
Akhirnya dia benar-benar
Pergi dibawa kabut
Ketidakjelasan
Ku tak mampu menghampiri
Dengan jiwa yang tersisa
Dia tidak ingat dengan siapa
Dia bersama
sepertinya
aku lenyap dalam pandangannya

Sekarang aku sudah terbiasa
Untuk tetap menunggu
Ketidakhdirannya
Kutelah dilupakannya
Karena kesibukannya,


Diam terpana dalam
Lamunaan duka
Tak ada sisa aku dalam ingatnya

Ku nanti engkau dalam sepiku
Dalam kata tak terucap
Kutatap duka dalam senyumku
Dalam sapa tak terbalas

30 July 1995
Pak, terimakasih
Atas pelajaran membaca yang kau ajarkan padaku
Batapa sukarnya bagiku
Ketika aku hanya bisa mendengar
Sekarang aku bisa mendengarkan
Bahkan berkata-kata
Lewat pengertian akan Bapak sendiri
Berucap kata
Bertegur canda
Sambil meminta
Dengan suka ria

Lewat mulut manis anak-anakmu ,ya Bapak
Aku boleh mengenalmu
Lewat sikap lembut anak-anakmu ya Bapak
Aku boleh terima rahmat.

Damailah jiwaku
Bertemu bapakku tercinta
Dalam tegur sapa
Ucap kata-demi kata
Luluh dalam hasrat dan pinta
Kutahu sudah
Bapakku tercinta
Ternyata sangat bijaksana
Tanpa pilih kasih bapakku
Membagikan bagian Dari apa yang bapak diberikan pada anak-anaknya

Bolehlah aku pergi ke dunia lain
Kerumah bapakku tercinta
Bawa damai dan suka cita
Bila tidak
Semoga jadikan kesempatan yang ada
Menerima apa adanya
Sambil berjalan
Menatap masa
Dalam pijakan nyata

260690
Selamat,
Berlayar, kawan
Bawa segala milik sebagai perbekalan
Samudera luas sebagai medan hidupmu
Selamat………….tinggal kawan
Jangan lupa pantaimu
Bangunlah, lawan ombak kehidupan

Akhirnya layar terang membentang
Melawan beratnya badai lautan
Luasya samudera lautan tak kau hiraukan
Terjang, tantang, segala rintangan
Yang membuat kau lemah dan tak berdaya
Sinar mercu suar tampak dikejauhan
Menanti bidukmu untuk merapat
Dekat dan mendekat

1994
IMAGINE

Bawalah aku jauh ke dalam khayalmu
Menembus ruang waktu peradaban manusia
Betapa senangnya aku menerawang jauh-jauh
Lupakan tugas dan tanggungjawab yang semakin
Tidak jelas bagiku
Apa tugasku ?
Apa tanggungjawabku
Siapa sanggup menghentikan imajinasimu,
Khayalmu, keinginanmu
untuk menembus ruang dan waktu



20 Agustus 1995
Kupanggil dikau kekasih hati
Dalam lamunan semu untuk menyapa
Ku sendiri
Dikau gadis belahan hati
Segeralah menyatu dalam angan dan cinta
Yang tak pupus dikikis asa
Kupanggil dikau kekasih hati
Tambatan biduk sandar nan abadi
Menyatu dalam dambaan cinta abadi
Gadisku bawalah aku dalam cintamu
Walau kita tak mampu dalam masa
Menyatu diri
Biarkanlah cinta kita melambung tinggi
Menguak mega, memporak-porandakan nirwana
Bersua dewa-dewa angkara
Bawalah cintaku dalam perjalanan hidupmu
Untuk mencoba menyatu keterpaksaan dambaamu

Agustus 1995

Kugapai kematian
Untuk sampai pada ketenangan
Kutangisi kerinduan
Untuk sampai pada impian
Bila kejenuhan menyiksa keberadaanku
Kuingin bisa lepaskan keriduan



kumainkan anganku pada ketakutan
kucumbui diriku akan kematian
terpuruk daku dalam ketidak pastian
luluh jiwa dan angan dalam dambaan
untuk sampai pada impian
terbalut kemurnian dalam lapisan
gula dan padat madu rasa kecintaan
akan suatu dambaan
akan bersua dalam prasangka

20 Agustus 1995

Siapa mampu menjamin
Keberanian dalam suatu ketakutan
Siapa berani menghadapi
Seberkas maut dalam kematian
Hanya iman tersisa
Yang mampu mengtasinya
Dari gemuruh ketakutan dalam kecemasan

20 Agustus 1995
Bawalah aku dalam kematian Mu, ya Tuhan
agar aku boleh hidup
Arahkanlah jiwaku, ya Tuhan
Agar satulah tubuhku dalam dimensi waktu Mu

Bila undangan kematian sampai tiba pada manusia
Bersorak-sorailah jiwa menanti pesta
Jiwa-jiwa kan bersama bersukaria mengadakan kenduri abadi
Bawalah aku juga dalam pesta-mu ya Tuhan

24 Agustus 1995

Kucari dikau dalam angan dan kemauan
Untuk mampu bersua
Berucap kasih mesra
Kupercaya nanti akan bahagia
Walau badai menerpa
Mampulah kita mengatasinya
Walau petaka menghadang kita bermakna setia
Berjalan bersama
Cinta yang kita bina
Ada dalam suatu masa
dimana kita membuahkan
cita-cita luhur nan sentosa

7 Agustus 1995
Ceritakanlah saudaraku
Tentang kematian abadi
Apakah ada dalam dirimu
Akan banyak keinginan
Yang selalu menghimpit penat
Dalam dirimu
Ceritakanlah saudaraku
Lewat duia lain
Dimana engkau tinggal

24 Agustus 1995
Kutatap wajahmu, manis
Dalam duka dan kerinduan
Agar mampu bersua muka
Dalam realitas yang ada
Kutatap wajahmu, manis
Dalam isak dan kesesakan
Agar mampu berucap kata
Dalam gerak-gerak asmara.

25 Agustus 1995

Jiwaku luluh dalam angan
Menjalar, menyusup, menyingkap
Impian dan nyata
Terpuruk aku dalam sukma
Merancap nikmat bahagia
Buaian kasih menanti kembali
Bahagiaku bersama denganya.


15 January , 2006
Diam
Hening
Dikesunyian malam
Suara kipas angin berputar
Mengisi sudut ruang kamar
Bahkan hingga celah-celahnya
Diam
Sendiri
Bersua kata dalam nada suara
Hening
Meraja dalam sukma

15 January 2006

Dalam sepiku
Kurasa hampa
Dalam kesendirianku
Kurasakan hatiku bicara
Dimana mereka?
Dulu pernah ada
Sekarang tak nyata

21 January 2006 pkl 01.37 am
Kudapati diriku
terhempas jauh terbawa gelombang
kubiarkan ia dalam dunianya
karena kutahu tak kan mampu kumasuki
Sepertinya saatnya tiba
Bagiku tuk menikmati juga duniaku
Adanya terasa tak ada
Dekatnya terasa jauh
Satunya terasa terpisah

01.45
Saatnya tiba kutinggalkan
Duka kembali suka pada rasa
Kulepaskan tanda
Bahwa kita pernah bersama
Merasa satu adanya

Kucari tahu apa maunya ternyata ia tak ingin apa-apa
Ia ingin dirinya
Kuberanikan diri untuk melepaskannya dalam sukanya pada dirinya
Ia milik dirinya tak bisa ku menjangkaunya

2007, Nov 5 13.30-17.00

Terbentang beda antara suka dan duka
Namun disaat yang sama tak beda
Tertanam kata-kata tanpa ada
Tersisa mengakar dalam luka
Aku terkurung dalam area berbisa
Takut tersengat dalam langkah yang salah

Hampa tanpa kata hanya tampak dimuka
Dengan luka terbuka menganga
Dalam diri penuh kata duka yang tak
Akan mungkin bisa terucap dalam kata-kata

Bagai terpatri kuat dalam lubuk hati
Tak akan bisa mampu seorang mengangkat
walau dengan seribu cara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

You Can give your comment for my posting and thanks of the comment.

Ads

Wikipedia Search

YouTube Search

http://imgcash6.imageshack.us/img397/4715/youtubelogokr3.png